0811113087

Investasi sekali untuk seumur hidup berupa kepemilikan koloni lebah tanpa sengat dengan tingkat pengembalian modal (ROI) makin meningkat setiap tahun karena efek duplikasi koloni (breeding/pembiakan) mulai dari 8%, 19%, 81% hingga 400% atau bahkan lebih di tahun ke lima dst. Tingkat pengembalian modal bisa di tahun ke 1, 2, 3, 4, 5 tergantung tujuan usaha dan kecepatan duplikasi anakan.

 Peluang bisnis dalam budida0ya lebah tanpa sengat masih terbuka lebar mengingat masih sedikit pelaku usahanya, harganya yang masih mahal dan kualitas madu, propolis dan beebreadnya yang lebih unggul dari produk lebah jenis Apis yang sudah biasa dikenal.  Bahkan produk propolis sangat identik dengan lebah tanpa sengat.  Bayangkan seluruh sarangnya saja terbuat dari bahan resin pembentuk propolis yang bernilai tinggi untuk kesehatan dan pengobatan berbagai penyakit.  Produk lebah tanpa sengat juga sudah populer di mancanegara seperti Malaysia yang mengenalnya dengan nama lebah kelulut (nama ini juga popoler di pulau Kalimantan), Australia dengan nama populer Native Bee, Amerika latin dengan nama populer meliponini, India, Asia Tenggara,  Cina, dll.  Umumnya harga madu lebah tanpa sengat di luar negeri sangat tinggi harganya.  Sayang di Indonesia masih kalah populer, padahal potensi pasarnya sangat besar untuk dikembangkan.

Setiap hektar lahan yang bervegetasi sesuai kebutuhan hidup lebah bisa menghasilkan madu 1-1.5 ton per tahun. Harga madu lebah tanpa sengat di pasaran Indonesia sekitar 250 – 400 rb per kg.  Belum termasuk sampingan penjualan propolis mentah hasil perasan madu dan penjualan bibit koloni.

 Rendahnya jumlah pelaku usaha atau peternak lebah tanpa sengat di Indonesia disebabkan masih sedikitnya informasi teknik budidaya yang tepat dan produktivitasnya dalam menghasilkan madu sangat rendah dibandingkan lebah jenis bersengat sehingga tidak menarik untuk dibudidayakan dalam skala usaha. Para peternak yang adapun sebagian besar hanya untuk hobby dan memenuhi kebutuhan madu untuk sekitarnya saja.

 Namun dengan makin tersebarnya teknik budidaya, cara perbanyakan koloni dan makin dikenalnya beberapa jenis unggul endemik Indonesia yang dapat menghasilkan madu dan propolis dalam jumlah jauh lebih banyak maka peluang usaha dalam budidaya lebah tanpa sengat menjadi sangat terbuka.  Apalagi propolis lebah tanpa sengat Indonesia yang berasal dari hutan memiliki keunggulan yang tidak dimiliki propolis dari lebah jenis lain karena kandungan fitokimianya yang beragam dan unik.

 

Peluang di Pedesaan

 Sumberdaya alam nusantara yang melimpah berupa vegetasi tumbuhan yang beraneka ragam sangat cocok bagi kehidupan koloni lebah tanpa sengat trigona (kelulut, kelanceng, teuweul, gala-gala).  Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya berbagai jenis lebah tanpa sengat di seluruh Indonesia yang tersebar di setiap pulau.  Dari 200 jenis yang ada di dunia tercatat minimal 40 species lebah  tanpa sengat yang hidup di wilayah nusantara.  Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam vegetasi tumbuhan dan komposisinya di samping variasi jenis lebahnya sehingga hasil madu dan propolisnya memiliki keunikan tersendiri. 

 Melimpahnya sumber pakan lebah tanpa sengat di pedesaan, terutama wilayah yang berhubungan dengan pinggiran hutan membuka peluang usaha tersendiri bagi masyarakat  untuk meningkatkan pendapatan melalui budidaya lebah tanpa sengat.trigona ini.  Apalagi budidaya lebah tanpa sengat sangat mudah , yakni tinggal:   LETAKKAN – BIARKAN – PANEN  , yaitu letakkan koloni lebah di tempat yang aman di habitat yang tepat lalu biarkan dalam dalam jangka 1-3 bulan  tentunya dengan sedikit pengawasan, selanjunya jika madu sudah penuh dengan ditandai bertambah beratnya kotak atau stup maka madu dan propolis sudah bisa dipanen.

  

Budidaya di Perkotaan Sebagai Urban Bee

 Budidaya trigona atau lebah tanpa sengat juga bisa dilakukan di daerah perkotaan yang masih memiliki taman atau vegetasi yang dapat menunjang kehidupan koloni lebah tanpa sengat.  Apalagi mengingat sangat mudahnya lebah tanpa sengat beradaptasi terhadap lingkungan baru di daerah tropis seperti Indonesia.  Dalam hal ini peternakan lebah tanpa sengat milik Dr Mahani, SP, MSi di Urban Bee Teuweul Bogor dapat menjadi contoh yang baik dengan produktivitas koloni Tetragonula biroi minimal 4 kg madu per tahun.  Prinsipnya adalah adanya tumbuhan bergetah dan tersedianya bunga-bungaan atau tanaman penghasil nektar dan pollen.  Dan hal itu sangat mudah direkayasa.  Sebuah pohon mangga di halaman rumah dan beberapa jenis bunga di taman sudah cukup memberi kehidupan sebuah koloni lebah tanpa sengat.

 

Yuk, ikuti program kami untuk memelihara dan melestarikan lebah tanpa sengat.  Kami siap melakukan edukasi, konsultasi dan pendampingan secara GRATIS.  Langkah pertama adalah survey  kebun anda kemudian kami akan analisa kesesuaian vegetasi dan habitat lebah kemudian menyarankan perbaikan apa saja yang diperlukan agar lebah menjadi betah serta berproduksi maksimal

Silahkan Klik Analisa dan Simulasi usaha lebah tanpa sengat berikut: